Yang Tidak Kamu Ketahui Tentang Siklus Kepribadianmu
Saat kamu merasa hidupmu ‘stuck’, rasa itu sedang berbicara padamu bahwa kamu sedang dalam keadaan tidak bertumbuh. Dalam keadaan seperti itu, kamu akan merasa segala upaya yang kamu lakukan menemukan jalan buntu, karena kamu butuh kesadaran yang lebih tinggi dan kedewasaan yang cukup untuk mengatasi situasi mu.
Saya menulis ini untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang tidak pernah kamu tahu sebelumnya. Kebenaran yang di awal mungkin kamu tidak suka untuk mendengarnya. Karena kebenaran ini tidak pernah menjadi tujuanmu.
Lalu, di mana tujuan itu? Tujuan ini bukan sebuah destinasi. Namun sebuah tempat di kehidupanmu, yaitu dirimu sendiri, kepribadianmu, hingga karirmu. Mungkin saat ini kamu merasa baik-baik saja akan ketiganya. Kamu sudah merasa mencapai salah satu atau bahkan ketiga-tiganya. Hingga kamu merasa telah menemukan versi terbaik atas dirimu. Kamu puas atas perkembangan dirimu saat ini. Padahal, ini kebenaran yang ingin saya katakan, kamu belum benar-benar mencapai puncak tertinggi dalam siklus perkembangan dirimu. Baik itu kepribadian, karir, dan kehidupanmu.
Mengejutkan? Memang. Itulah hukum evolusi. Semua terus berputar tak pernah berhenti. Begitu pula dengan kehidupanmu dan kepribadianmu. Sehingga tidak mungkin saya dan kamu mencapai puncak tertinggi atas potensi diri kita. Ingat, kepribadianmu dan potensimu bagai sebuah roda yang terus berputar. Tidak ada titik puncak dalam sebuah roda tersebut.
Masih ingat saat di sekolah dulu kita diajarkan untuk mencapai cita-cita tertinggi kita, menjadi presiden, professor, atau seorang CEO perusahaan. Karena saat kita mencapai di fase pencapaian tersebut, kita dikatakan sudah berhasil. Kita boleh berpuas karena telah mencapai potensi terbaik dalam diri kita. Padahal, potensi dalam diri tidak mengenal puncak. Dia mengikuti perkembangan dirimu. Dia harus terus digali dengan cara belajar dan bekerja keras sepanjang hidupmu.
Saat kamu membaca ini mungkin kamu sedang berada di fase terbaik dalam karir dan kehidupanmu. Kamu sudah puas dengan perkembangan dirimu. Namun katahui ini, sebagai manusia kamu belum sampai di tujuan kepribadian dan potensi dirimu. Kepribadian dan potensimu akan terus berputar dimanapun fase kehidupan maupun karirmu. Perputaran ini lah yang saya sebut sebagai siklus perkembangan diri.
Dari mempelajari siklus kepribadian diri ini, saya menjadi paham kepribadian diri saya lebih baik. Saya juga telah berhasil mengantarkan banyak teman, saudara, dan klien mengenal siklus kepribadian mereka. Hingga mereka dapat memahami potensi diri mereka lebih baik. Jika saya gambarkan siklus kepribadian diri kita seperti ilustrasi gambar di bawah ini:
Di dalam roda siklus kepribadian, pada dasarnya tidak ada titik mulai. Kamu saat ini bisa saja berada di antara atau di salah satu tingkatan dalam siklus tersebut. Namun, untuk lebih mudah memahami siklus kepribadian, saya ingin mulai dari tahap ‘define’ hingga berjalan ke tahap-tahap berikutnya. Yuk, kita bahasa satu per satu.
Define: Menentukan Tujuan
Pernahkah kamu merasa dalam satu fase kehidupanmu kamu kehilangan arah dan tujuan? Kamu tidak tahu ke mana kamu harus melangkah. Semuanya nampak tidak beraturan. Kamu tidak tahu lagi ke mana arah tujuanmu. Hal ini bisa terjadi kepada siapa saja, tidak peduli karir atau seberapa sukses kamu. Jika kamu sedang berada di fase ini, kamu perlu bertanya kembali ke dirimu dan menentukan apa dan bagaimana selanjutnya? Apa yang sebenarnya kamu mau? Apa yang menjadi prioritas hidupmu? Ingin menjadi apa kamu sebenarnya?
Jika kamu sulit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka kamu perlu mengatur kembali visi dalam hidupmu. Visi bagai sebuah setir dalam kendaraan. Dia menentukan kemana kamu akan bergerak. Tanpanya kamu tidak akan mungkin dapat mengemudikan hidupmu. Itulah mengapa agar kamu dapat terus berkembang dan bergerak maju, kamu perlu belajar menentukan visi. Jika kamu sulit menentukan visi dalam hidupmu, mungkin seseorang yang ahli dapat membantumu.
Align: Menyelaraskan Tujuan Baru
Kamu sudah menentukan tujuan baru dalam hidupmu. Persoalannya kini adalah bagaimana menginstall tujuan atau visi barumu itu ke dalam hidupmu. Layaknya sebuah komputer yang akan dipasang perangkat lunak baru, maka kamu perlu menghapus sistem lama dari dalam komputer tersebut. Sistem lama tersebut yang membuat kamu malas, merasa gagal, kurang terinspirasi, dan merasa tidak menggunakan potensi diri seutuhnya. Jika kamu tidak menghapus sistem lama dari dalam dirimu, kamu tidak akan pernah menemukan versi terbaik dari dirimu. Seberapapun tujuan baru yang telah kamu buat.
Dalam karir misalnya, sebuah proyek yang sangat menantang baru saja kamu selesaikan dengan baik. Dari proyek tersebut kamu menemukan banyak skill baru yang berguna untuk karirmu. Kamu merasa sudah meningkatkan kemampuanmu hingga kamu tahu ini yang akan kamu kejar dalam karirmu berikutnya (fase define). Kini saatnya kamu menyelaraskan tujuan baru yang sudah kamu buat dengan versi ‘upgrade’ atas skill baru yang kamu dapat ke dalam diri dan karirmu. Tanpa penyelarasan keduanya, kamu masih tetap di sistemmu yang lama: malas, merasa gagal, kurang terinspirasi, dan merasa tidak menggunakan potensi diri seutuhnya.
Flow: Menentukan Ritme Kehidupan
Siapa yang tidak mau menemukan ritme terbaik atas hidupnya? Saat menemukan ritme yang pas, yang sesuai dengan hidupmu, semua akan terasa mudah, nyaman, dan tanpa beban. Dalam bahasa psikologi menurut ahli psikologi Mihaly Csikszentmihalyi, ritme ini disebut sebagai ‘optimal experience’.
Di mana seseorang berada di kondisi optimal yang memadukan tantangan dan kemampuan menjadi potensi diri terbaik. Saat kamu menemukan ritme dalam hidupmu, semua pekerjaan akan terasa mudah. Tidak hanya dalam pekerjaan, ritme juga membuat kehidupan personal terasa lebih ringan dan tanpa beban.
Dengan kehidupan yang tanpa beban, kesempatan demi kesempatan akan datang kepada mu dengan sendirinya tanpa perlu kamu kejar. Kamu akan merasa lebih bersemangat layaknya kamu lahir untuk melakukan hal yang sedang kamu kerjakan. Luar biasa bukan? Itulah hebatnya ritme dalam kehidupan yang bahkan dapat membawamu ke suatu tempat baru dalam hidupmu.
Fase ini menurut saya adalah fase yang sangat penting, karena banyak orang yang ‘relapse’ atau berhenti di tengah jalan. Fase ini adalah sebuah ‘turning point’ dimana kamu akan menghadapi issue-issue dalam diri yang menghambat pertumbuhan kamu selama ini tanpa kamu sadari.
Di masa flow ini bimbingan ahli adalah salah satu peran penting, untuk membantu kamu melihat hal-hal apa yang selama ini menghambatmu.
Sayangnya tanpa tujuan yang selaras dengan dirimu, ritme ini tidak akan pernah kamu temukan.
Grow: Menjadikan Diri Bertumbuh
Setelah menggunakan ritme dalam kehidupanmu secara terus menerus, kamu akan bertumbuh dengan sendirinya. Dalam kehidupan kamu pasti sudah terbiasa untuk mencoba, belajar, dan mengerti hingga kamu merasa diujung dari potensimu. Namun dengan ritme yang terbentuk, kamu akan membawa potensi dirimu itu lebih jauh hingga membuatmu bertumbuh. Dengan bertumbuh kamu akan mempunyai keinginan untuk melompat lebih tinggi dan lebih jauh dari dirimu sekarang. Dengan sendirinya, kebiasaan untuk membawa potensi lebih jauh ini akan menjadi ritme baru dari hidupmu (fase flow).
Fase flow dan growth sebenarnya akan terus berulang. Kamu kadang akan berada di fase ritmemu terlebih dahulu hingga kamu bertumbuh. Namun kadang juga saat kamu bertumbuh kamu akan kembali ke ritmemu.
Evolve: Perlahan Semua Akan Berubah
Inilah fase yang paling hebat. Setelah melalui proses beritme dan bertumbuh, diri kita seakan telah berubah. Diri kita tidak lagi dalam fase belajar dan memahami hal-hal baru yang terjadi dalam hidup kita, namun kita telah beranjak ke sesuatu yang baru tentang memahami siapa diri kita.
Karena kita telah menjadi baru, dari dalam diri kita pun akan ikut berubah. Sementara apa yang memotivasi kita dan mendukung kita baik dari dalam maupun dari luar mungkin belum mengalami perubahan yang berarti. Seperti kita baru saja memiliki sayap, namun kita belum siap untuk terbang.
Meditasi adalah salah satu contoh baik dalam memahami perubahan ini. Saat kamu mulai rutin melakukan meditasi, dari dalam dirimu akan perlahan berubah. Kamu akan lebih ‘hidup di saat sekarang’ daripada sebelumnya. Kamu lebih memahami apa yang terjadi saat ini dibanding membayangkan apa yang terjadi di waktu mendatang. Kamu telah berubah.
Dan roda akan terus berputar
Setelah diri kita berubah, kita kembali ke fase menentukan tujuan. Bisa juga kita menentukan ulang tujuan kita setelah melalui beberapa fase tersebut. Apakah tujuan baru kita sudah sesuai? Apakah ada yang perlu disesuaikan dari tujuan kita? Kemudian kita kembali menyesuaikannya ke dalam diri kita dan kembali membuatnya menjadi ritme yang membuat kita bertumbuh. Hingga akhirnya perubahan terjadi dalam diri kita lagi. Begitulah perkembangan dan kepribadian kita selanjutnya. Berputar, berputar, dan terus berputar.
Lalu, mengapa semua ini penting?
Jawaban saya, dengan kamu memahami di fase mana dirimu sekarang dalam siklus kepribadian akan membuatmu tahu bagaimana untuk beranjak ke fase-fase berikutnya tanpa halangan. Walaupun siklus kepribadianmu akan terus berputar, namun akan ada satu momen kamu akan menjadi lambat atau bahkan berhenti dan stuck. Hal ini wajar terjadi dalam proses perkembangan diri. Artinya, kamu harus tahu di fase mana kamu berhenti, memikirkan ulang strategi untuk kembali bergerak, dan mengevaluasi kembali tujuannmu.
Jika kamu telah memahami fase-fase dalam siklus kepribadian, kemampuanmu akan berguna di pekerjaan, keluarga, tim kerja, dan komunitasmu. Kamu akan paham tidak ada artinya untuk memaksakan tim kerjamu untuk bertumbuh sementara tujuan yang ingin dicapai saja tidak jelas.
Akhirnya, dari siklus ini kamu akan belajar merelakan hal-hal yang diluar dari kendalimu, sesuatu yang tidak dapat dicapai. Sehingga kita tidak lagi frustasi saat sesuatu tidak bekerja seperti yang kamu harapkan. Terpenting dari semuanya adalah kamu bertumbuh dan berubah sebagai manusia baru. Inilah yang semua kita cari secara sadar atau tidak. Jadi intinya dengan memahami siklus ini kamu tidak lagi terkejut saat kamu berhenti atau bahkan kembali ke fase siklus paling awal. Kamu akan tahu bagaimana mengevaluasi dirimu, sehingga kamu lebih berkembang dari sebelumnya, dan terpenting kamu hidup di saat sekarang.