Apa Yang Dibutuhkan Dalam Hubungan Dan Kehidupan
Tidak pernah terpikir atau bahkan terbersit di benak saya untuk menjadi seorang Life & Relationship Coach. Semua terjadi sangat natural, ini yang saya sebut dengan “destiny”.
Diawali dengan ketertarikan saya dalam memahami apa yang terjadi dalam hubungan percintaan yang saya alami, hingga saya mendalami esensi kehidupan dan mengapa saya harus menjalani apa yang saya jalani.
“Apa yang salah dengan saya, hubungan saya, dan kehidupan saya?”
Saya mulai menggali banyak hal dan mempelajari tentang esensi dari hubungan yang sehat itu seperti apa. Sampai suatu hari saya menemukan seseorang yang bercerita tentang kesadaran, saya sangat antusias untuk mendalami apa yang disebut dengan kesadaran (consciousness, awareness).
Hingga pada akhirnya, saya menyadari, selama ini saya unconscious. Bagaimana seseorang yang masih belum menyadari dirinya, mampu membangun suatu hubungan yang conscious?
Bertahun-tahun saya menggali informasi tentang human consciousness and awareness, sampai saya memutuskan untuk belajar tentang hipnoterapi klinis karena keingintahuan saya yang begitu besar tentang spiritualitas dan alam bawah sadar manusia.
Menurut saya, banyak yang membicarakan tentang spiritualitas tetapi tidak pada esensi yang sesungguhnya. Berbekal dengan pengetahuan yang sampai hari ini terus saya gali (yang mungkin tidak akan pernah berhenti) saya mulai membukakan pikiran klien-klien saya tentang penting nya pemahaman diri “Self-Mastery” dalam segala hal dalam hidup termasuk hubungan yang justru disinilah esensi nya. Bagaimana kita melihat diri kita seutuhnya yang akan berdampak pada hubungan-hubungan kita dengan orang lain.
Saya pernah berkata “I’m in love with my process of becoming”, dimana saya merasa bersyukur atas kerja keras saya untuk mencari arti, kesadaran saya terbuka dan terus belajar untuk menjadi diri yang lebih baik dari hari kemarin. Saya jatuh cinta pada proses pertumbuhan diri saya, saya merasakan kebebasan karena saya sudah terlepas dari belenggu pikiran, kesengsaraan yang selama bertahun-tahun saya alami dan hanya ada satu jawaban dari semua ini SELF-MASTERY, It’s divine intelligence from an inner journey.
Merasa bersyukur karena saya termasuk dari sekian orang yang tidak suka berpura-pura dan saya tidak pernah bermasalah menjadi diri sendiri, dengan cepat saya mulai memahami arti dari PERSONAL POWER, yaitu menjadi diri sendiri dan disitulah letak kekuatan diri itu berada. But to be honest, I was an overthinker just like most of you!
Saya memulai semua nya dari NOL, dengan membuat channel YouTube, saya berharap akan ada orang-orang yang ikut tersadar bahwa apa yang mereka lakukan dengan ketidaksadaran tidak akan membawa mereka pada kebahagiaan yang mereka harapkan dan mereka akan selalu ada di pusaran yang sama hingga mereka sadar.
Keinginan saya berbuah baik, mulai ada orang-orang yang tersadar dan itu kebahagiaan tersendiri untuk saya. Saya menjadi diri sendiri apa adanya dengan gaya bicara saya yang spontan dan tegas. Saya tidak pernah merasa butuh menjadi orang lain agar terlihat lebih diplomatis. Saya tidak pernah merasa butuh mendandani diri saya hanya untuk menarik pendengar. Karena saya tahu, yang saya sampaikan adalah suatu kebenaran yang akan mereka rasakan dampaknya secara langsung selama mereka terbuka untuk mencari arti hidup.
I am real as it gets.
Saya tidak pernah bermimpi menjadi kaya atau mencharge dengan harga tinggi seperti banyak dilakukan para coach lain. Saya senang bisa sambil berbagi dengan orang lain yang sedang mengalami transformasi diri seperti yang pernah saya alami. Saya sudah membantu ratusan klien yang datang untuk membantu mereka keluar dari penjara hidup dan kesengsaraan.
Saya percaya dengan menjadi diri saya sendiri, kesuksesan akan datang dengan sendirinya tanpa saya harus melakukan apa yang dilakukan banyak orang diluar.
Jadilah seseorang yang apa adanya, berani untuk menjadi diri sendiri tanpa butuh penilaian atau validasi dari orang lain untuk terlihat seperti apa yang mereka inginkan. Manusia yang memberikan dampak besar pada kehidupan selama peradaban umat manusia adalah manusia yang menjadi dirinya sendiri.
Satu hal yang merubah diri saya, kehidupan saya, yaitu saat saya mulai melihat ke dalam diri saya sendiri, there was my self transformation journey begins.. A life changing experience.
Perjalanan ke dalam diri, sebuah perjalanan yang sakral. Seperti yang dikatakan Siddharta Gautama, “Seperti sebuah lilin yang tidak terbakar tanpa api, manusia tidak dapat hidup tanpa adanya spiritual.” Spiritual seperti halnya cinta yang mengisi kehidupan. Tanpanya, kehidupan tidak akan benar-benar berlangsung.
Juga dikatakan oleh Habib Umar bin Hafidz, “Mencari ketenangan itu bukan dengan cara pergi, tetapi dengan kembali. Kembali kepada dirimu, cari Tuhan di hatimu. Sesungguhnya ketenangan ada disitu.”
Osho, seorang filsuf dari India pernah berkata, “Ambilah resiko apapun untuk sebuah kesadaran, tapi jangan kamu resikokan kesadaranmu untuk apapun.” Isn’t it so profound?
Yang saya mulai dari Mindfulness (Program perjalanan ke dalam diri) hingga sekarang saya masih dalam proses pembuatan kelas-kelas yang mana menjadi dasar transformasi/evolusi diri saya hingga saat ini. Singkatnya, saya membagikan hal-hal yang saya pelajari selama proses transformasi diri ke dalam kelas-kelas saya. It’s my journey of self discovery.
Kalian akan merasakan kebebasan seperti yang saya rasakan, kalian akan merasakan cinta dan compassion seperti yang saya rasakan selama perjalanan transformasi diri. Bayangkan, dengan kesadaran, kamu mampu untuk menjalin hubungan yang sehat dan membuat pasanganmu melihat betapa penting nya kamu dalam hidupnya.
Setiap kelas berdurasi 60 menit-120 menit tergantung seberapa aktif kamu berpartisipasi dalam pertumbuhan dirimu.
https://www.youtube.com/watch?v=KGXwqjVlZBQ&t=869s
Awal Dari Perjalanan Diri
Perjalanan ke dalam diri atau mengenal diri adalah perjalanan sakral yang dilewati semua manusia tanpa terkecuali, yang menjadi perbedaan adalah apakah kita meneruskan perjalanan atau menghindarinya.
Testimoni dari klien yang berprofesi sebagai dokter dan juga seorang NPD (Narcissistic Personality Disorder). Saya kagum dengan semangat nya untuk menjadi lebih baik dan terus bertumbuh. Dia terus coaching secara personal dan juga mendengarkan audio coaching.

Yunita Eddyanto 